Selasa, 06 Maret 2012

SGA


LAPORAN BACAAN
Nama               : Marlina
Semester          : IV (empat)          
Mata Kuliah     : Sejarah Gereja Asia
Nama Dosen    : Yonas Muanley
Judul buku        : Sejarah Gereja Asia
Pengarang        : Dr. Anne Ruck

                                    KEKRISTENAN DI ASIA 1945-1990
Pendahuluan
                 Perang dunia II merupakan titik yang menentukan dalam sejarah kekristenan di Asia. Dalam teori, misi-misi Protestan bercita-cita mendirikan gereja asli yang mandiri dalam tiga hal, yaitu: dana kepemimpinan dan perluasan (self support, self government, self extension). Tetapi dalam kenyataan para penkabar Innjil barat mengendalikan gereja secara ketat. Perang mengakhiri “masa remaja” yang berlarut-larut itu, sehingga gereja asia di akui dewasa. Dengan kemerdekaan berbagai Negara Asia sesudah perang dunia II menjadi tampaklah bahwa hubungan gereja barat atau badan misi barat dengan gereja Asia perlu di ubah.
                 Periode 1945-1990 merupakan zaman  yang ditandai perubahan yang terus menerus. Imperialism politik Negara-negara barat disusul imperialism ekonomi perusahaan berbnagai bangsa dan kekuasaan ekonomi  Negara besar. Menjelang tahun 1990, keruntuhan pemerintahan komunis di beberapa Negara, serta penghematan Amerika Serikat menghadapi kesulitan Ekonomi mengakibatkan permusuhan  antar agama dan antar suku-bangsa mencapai titik puncaknya, sehingga pecahlah perang dan gerakan terorisme semakin meningkat.
                 Titik berat kekristenan bergeser dari negeri-negeri barat ke negeri non barat. Pada tahun 1990 jumlah orang Kristen 30 % dari penduduk seluruh dunia. Pada tahun 1960 58 ^orang Kristen didunia berasal dari negeri-negeri barat. Dalam jangka waktu 1960-1990 gereja protestan mengalami pertumbuhan yang menakjubkan di Amerika Latin, di Afrika dan Di Asia.
Kekristenan Di Anak Benua India Dan Sri Langka
1.               Kemerdekaan dan kekristenan
            Kongres nasional india didirikan pada tahun 1885. Orang inbdia berpendidikan tinggi dari semua agama, Hindhu, islam, Kristen bersatu dengan tujuan mendesak pemerintah penjajah memperbaiki undang-undang  dasar Negara india. Gerakan kemerdekaan menimbulkan kesulitan bagi orang Kristen India. Mereka bergantung pada dukungan badan-badan misi inggris dan mereka takut kehilangan perlindungan pemerintah kalau india menjadi Negara merdeka beragama Hindhu.
            Para pekabar Injil inggris memandang pemerintahan inggris di india sebagai rencana Allah untuk kebaikan bangsa india, karena melalui penjajahan inggrislah injil dibawa ke india. Dan banyak orang Kristen India yang berperan aktif memperjuangkan kemerdekaan.
2.               India
            Pada tahun 1947 india dinyatakan sebagai Negara republic merdeka, terpisah dari Negara Pakistan. Undang-undang dasar menetapkan india sebagai Negara sekuler dan menjamin hak penduduk untuk menjalankan dan menyebarkan agama. Negara india terdapat empat ribu suku bangsa atau kelompok bangsa yang terikat oleh pertalian ras, agama, kebudayaan, bahasa atau kasta. Sifat perkauman yaitu hubungan keakraban dan dan kesetiaan kuat terhadap kaum sendi, ketimbang kecurigaan atau permusuhan terhadap orang luar, sudah mewndarah daging dalam kebudayaan India.
             oikumenis muncul di India pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1887sekelompok orang Kristen India yang dipimpin kali Charan Banerjee, meninggalkan gereja-gereja barat kemudian mendirikan gereja persatuan, Calcutta Cristo Samaj. Tujuannya ialah tanpa dipengaruhi oleh pemisahan-pemisahan  kekristenan barat.
3.               Teologi India
            Para teologi Kristen sudah mengembangkan teologi konstektual India. Tekanan teologi berubah secara beransur  pada paroan ke dua abad ke 20, dari usaha menwujudkan kebenaran Kristen dalam konsep-konsep Hindhu ke dialog pluralis dangan suasana belajar mengajar penganut agama Hindhu. Tidak semua ahli teoologi india menerima jawaban pluralistis. Thomas mempwertahankan konsep “ inklusifisme Kristosentris”, yaitu bahwa Kristus sedang bekerja di dsalam kosmos mempengaruhi kebudayaan dan agama.
Gereja di cina dan Taiwan
1.               Kekristenan Dan Revolusi
            Banyak orang Kristen cina menyambut kemenangan komunis  pada tahun 1949 sebagai jalan satu-satunya membebaskan  Negara Cina dari penindasan imperialism barat. Namun komunisme mengancam kekristenan dalam dua hal yang b ersifat dasar. Pertama, komunisme berdasarkan materialism Marx, yang merupakan ideology ateis. Semua agama dianggap obat bius rakyatatau alat golongan berkuasa untuk u ntuk menindas rakyat kecil. Kedua, ternyata kekristenan berkaitan erat dengan imperialism barat, sehingga dilawan sekuat-kuatnya oleh partai komunis.
2.               Gereja pada masa Mao Zedong
            Ideology Marxisme bersifat ateis, namun partai komunis dicina mempunyai kebijakan mempersatukan Negara melalui barisan bersatu, berdasarkan konsep keselarasan yang tertanam dalam kebudayaan Cina. Mao Zedong menentang dengan keras semua pekabar injil barat karena mereka dianggap sebagai kaki tangan imperialism. Akan tetapi ia menjanjikan kebebasan eribadah kepada orang cina beragama.
3.               Gereja di Cina 1976-1990
            Mao Zedong meninggal dunia pada bulan juli 1976. Bersamaan dengan itu pada bulan oktober “gerombolan empat orang”, golongan sayap kiritereksroim, jatuh. Kepemimpinannya digantikan oleh Deng Xiaoping dan kebijakan Mao Zedong sedikit demi sedikit di putarbalikan. Pemerintah menekankan pemerintahan ekonomi. Partai komunis cina kembali mengikuti kebijakan barisan bersatu, yaitu bersikap toleran terhadap agama-agama sedunia, walaupun tetap bersikap keras terhadap ketahyulan feudal.
4.               Taiwan
           Selama dua abad  pulau Taiwan termasuk propinsi Fukien, kemudian diserahkan kepada Jepang pada tahun 1895, kemudian dikembalikan kepada negeri Cina  sesudah perqang dunia II. Pada tahun 1949 Jiang Kaisek melarikan diri dari partai komunis mengungsi kepulau Taiwan, bersama dengan pemerintahan nasionalis Koumintang. Lebih dari seratus orang baik tentara maupun pengungsi lain, lari daari tanah daratan cina ke Taiwan. Mereka menduduki kota Taipei dan lima mkota besarlain.
           Penduduk asli Taiwan terdiri dari sepuluh suku kecil, yang berangsur-angsur pindah kedaerah pengunungan dengan datangnya gelombang pendatang dari Cina. Suku Hakka 10 % penduduk Taiwan pada tahun 1985 berasal dari Cina utara. Suku cina Minan, disebut suku Taiwan 75 % penduduk pada tahun 1985.
Kekristenan di Jepang dan Korea                     
1.               Kekristenan dijepang
     Kekristenan di Jepang berkembang sejak tahun 1945 dalam dua konteks yang berbeda, yaitu konteks pendirian dan kemakmuran. Bangsa jepang menderi ta di sebabkan bom Tom  yang dijatuhkan di kota Hirosima Nagasaki. Gereja Kristen di jepang  ditetapkan pemerintah pada tahun 1941. Pada tahun 1970 gereja-gereja di Jepang tergoncang oleh kontroversi mengenai pameran sedunia di Osaka.
2.               Teologi jepang
     Perkembangan teologi Jepang mencerminkan keadaan Jepang yang terus berubah sejak tahun 1945 dari penderitaan mengarah kekemajuan materi yang cepat. Kitamori kajoh lahir pada tahun 1961, menjadi Kristen pada masa remaja dan masuk gereja Lutheran. Orang Kristen dipangil untuk ikut serta  dalam penderitaan sebagai lambing persatuan dengan Tuhan dan sebagai pelayan kepada dunia. Menurut Kitamori Penderitaan manusia menjadi lambing penderitaan Allah, melambangkan penderitaan Llah secara unik.
3.               Gereja di korea selatan
     Gereja disini bebas untuk memberitakan injil, sehingga mengalami perkembangan pesat. Disebabkan oleh penderitaan luar biasa umat Kristen sebelum 1945, ketika imam jemaat di murnikan dan gereja di identikkan dengan nasionalisme Korea.
4.               Gereja di korea utara
     Negara komunis, menghadapi penganiayaan yang sangat kejam.



Kekristenan di Thailand dan Burma
1.               Gereja Di Thailand
     Pada tanggal 24 juni 1939, Negara siam mengubah namanya menjadi Thailand. Istilah Thai berarti bebas atau merdeka. Bendera Thailand di pakai sejak tahun 1927 berwarna tiga: merah melambangkan Negara Thai, putih melambangkan agama Budha, biru melambangkan kerajaan. Thailand merupakan pusat pembaruan agama Budha  Theravada. Agama Budha adlah agama Negara, menurut UUD Negara Thailand, namun dujamin kebebasan beragama bagi agama lain.
2.               Pekabaran Injil dan perkembangan Gereja
     Negara Thailand lebih terbuka untuk menerima agama Kristen. Pembaharuan rohani lebih terbuka dengan  Negara Thailand utara. Banyak orang Kristen memakai waktu senggangnya untuk mengabarkan Injil di lingkungannya. Akibatnya gereja berkembang baik kerohaniannya maupun jumlahnya. Pekabaran Injil melalui kelompok doa juga berhasil di Thailand utara. Membentuk kelompok doa kecil di rumah sakit kemudian berkembang menjadi jemaat dewasa.
3.               Kekristenan di Burma
     Bendera Burma bwrwarna kuning, hijau dan merah melambangkanjubah Sangka, tanah dan rakyat. Persatua Burma merupakan hasil kompromi. Negara itu terdiri dari  7 negara bagian yang kebanyakan penduduknya  adlah suku-suku dan tujuh provinsi yang kebanyakan penduduknya orang Burma.
4.               Pertumbuhan gereja di Burma
     Meskipun menghadapi banyak tantangan, gereja di Burma berhasil berkembang pada paroan kedua pada abad ke-20, terutama di suku-suku pengunungan. UUD  Burma mengakui kebebasan beragama, maka gereja-gereja tidak segan untuk mengabarkan Injil , termasuk mengutus pneginjil-pengijil lintas budaya. Pendeta-pendeta dengan tim penginjilnya pada musim kemarau mengabarkan Injil.
Kekristenan di Malaisya dan Singapura
1.               Malaysia
            Agama Islam merupakan agama Negara Malaysia. Malaysia barat dibagi dalam Sembilan negaradan setiap Negara dipimpin oleh sultan atau raja yang beragama Islam. Pada tahun 1963 beberapa usaha perlindungan dimasukkan kedalam undang-undang dasar supaya terjamin kebebasan beragama  di Malaysia timur.  Suku bangsa Malaysia mudah meledak. Dan mereka membantu orang Melayu, yamng termasuk golongan ekonomi rendah dengan kebijakan diskriminasi positif dilapanganh  pendidikan dan pekerjaan. Akibat akebijakan itu orang Cina dan India  yang pada umumnya termasuk golongan menengah yang berada merasa tersinggung.
2.               Perkembangan kekristenan di Malaysia
a.    Kemandirian, proses kemandirian terpaksa di percepat  oleh karena peraturan sepuluh tahun yantg ditentukan oleh pemerintah pada tahun 1966. Setiap pekabar injil asing hanya boleh boleh mendapat visa sepuluh tahun.
b.   Pembaharuan rohani dan gerakan kharismatik, umat islam di Malaysia semakin agresif, orang bukan melayu juga mengal;ami perkembangan  dan pembaharuan rohani melalui agama masing-masing.  Pembaharuan rohani merupakan cirri khas gereja Malaysia timur. Pada tahun1973 pertemuan paskah di pengunungan Bario, di daerah perbatasan dengan Kalimantan, meletuskan masa kebangunan rohani di antara siswa-siswi dari suku Kelabit.
c.    OIkumenisme, agama Malaysia merasa perlu bersatu, melalu konferenmsi dan buku-buku badan penasihat. Dan segala dewan belum bersatu untuk mempersatukan orang bkristen Malaysia sebagaimana upaya pengislaman di lancarkan pemerintah berdampak mempersatukan agama Kristen.
3.               Perkembangan kekristenan di Singapura
            Singapura menjamin kebebasan beragama, bahkanb pemerintah mendukung agama sebagai penjamin etika yang baik dalam masyarakat yang semakin kaya dan bersifat materialis.  Pada tahun 1965 singapura berpisah dari federasi Malaysia. Dengan bertumpu pada sumber-sumbernya sendiri menjalankan program intensif industrialisasi, pendidikanm dan pembangunan perumahan. Gerakan kharismatik di singapura. Siding jemaat Allah masuk sIngapura pada tahun 1928 dan sudah mendirikan 11 jemaat hingga tahun 1970. Pada tahun 1985 jumlah anggota siding jemaat Allah 8.300, sedangkan pada tahun 1990 mencapai 11.000. Umat Kristen disingapura semangat sekali dalam mengabarkan injil, baik didalam negeri maupun di dalam negeri. Pada tahun 1990 terdapat 16 tempat pendidikan teologi di singapura, yakni  STT, sekolah Alkitab, sekolah penginjilan lintas budaya.
Kekristenan di Filipina
Gerakan Injil dan pertumbuhan Gereja
            Setelah perang dun ia II para penkabar injil dari berbnagai badan misi berbondong-bondongmasuk Filipina. Sebagian dari mereka adalah pengungsi dari Cina. Siding jemaat Allah masuk di Filipina  pada tahun 1926, namun baru pada tahun1953 mengalami perkembangan, akibat penyembuhan seorang tahanan, Clarita Villaneuva, 17 tahun. Selama di penjara mengalami peristiwa yang agak ganjil, ia dipukuli oleh setan-setan. Peristiwa itu dilaporkan kepada pendeta Lesterdan melalui kuasa doa akhirnya dapat mengusir setan-setan itu.
            Sedjarah gereja Filipina harus dipahami dalam konteks pengaruh kuat Amerika, masalah ekonomi yang semakin meningkat. Filipina merupakan Negara katolik, maka gereja katolik roma berpengaruh dalam bidang politik. Pada pemerintahan Marcos jumlah oranbg katolik yang melawan pemerintah semakin meningkat, pada tahun 1986 peranan Kardinal Sin menentukan  jatuhnya Marcos dan pemilihan Corason Aquino sebagai presiden.