LAPORAN
BACAAN
Nama : Marlina
Semester : IV (empat)
Mata Kuliah : Sejarah Gereja Asia
Nama Dosen : Yonas Muanley
Judul buku : Sejarah Gereja Asia
Pengarang : Dr. Anne Ruck
KEKRISTENAN DI ASIA 1945-1990
Pendahuluan
Perang dunia II merupakan titik
yang menentukan dalam sejarah kekristenan di Asia. Dalam teori, misi-misi
Protestan bercita-cita mendirikan gereja asli yang mandiri dalam tiga hal,
yaitu: dana kepemimpinan dan perluasan (self support, self government, self
extension). Tetapi dalam kenyataan para penkabar Innjil barat mengendalikan
gereja secara ketat. Perang mengakhiri “masa remaja” yang berlarut-larut itu,
sehingga gereja asia di akui dewasa. Dengan kemerdekaan berbagai Negara Asia
sesudah perang dunia II menjadi tampaklah bahwa hubungan gereja barat atau
badan misi barat dengan gereja Asia perlu di ubah.
Periode 1945-1990 merupakan
zaman yang ditandai perubahan yang terus
menerus. Imperialism politik Negara-negara barat disusul imperialism ekonomi
perusahaan berbnagai bangsa dan kekuasaan ekonomi Negara besar. Menjelang tahun 1990,
keruntuhan pemerintahan komunis di beberapa Negara, serta penghematan Amerika
Serikat menghadapi kesulitan Ekonomi mengakibatkan permusuhan antar agama dan antar suku-bangsa mencapai
titik puncaknya, sehingga pecahlah perang dan gerakan terorisme semakin
meningkat.
Titik berat kekristenan
bergeser dari negeri-negeri barat ke negeri non barat. Pada tahun 1990 jumlah
orang Kristen 30 % dari penduduk seluruh dunia. Pada tahun 1960 58 ^orang
Kristen didunia berasal dari negeri-negeri barat. Dalam jangka waktu 1960-1990
gereja protestan mengalami pertumbuhan yang menakjubkan di Amerika Latin, di
Afrika dan Di Asia.
Kekristenan Di Anak Benua India Dan Sri
Langka
1.
Kemerdekaan dan kekristenan
Kongres
nasional india didirikan pada tahun 1885. Orang inbdia berpendidikan tinggi
dari semua agama, Hindhu, islam, Kristen bersatu dengan tujuan mendesak
pemerintah penjajah memperbaiki undang-undang
dasar Negara india. Gerakan kemerdekaan menimbulkan kesulitan bagi orang
Kristen India. Mereka bergantung pada dukungan badan-badan misi inggris dan
mereka takut kehilangan perlindungan pemerintah kalau india menjadi Negara
merdeka beragama Hindhu.
Para
pekabar Injil inggris memandang pemerintahan inggris di india sebagai rencana
Allah untuk kebaikan bangsa india, karena melalui penjajahan inggrislah injil
dibawa ke india. Dan banyak orang Kristen India yang berperan aktif
memperjuangkan kemerdekaan.
2.
India
Pada tahun
1947 india dinyatakan sebagai Negara republic merdeka, terpisah dari Negara
Pakistan. Undang-undang dasar menetapkan india sebagai Negara sekuler dan
menjamin hak penduduk untuk menjalankan dan menyebarkan agama. Negara india
terdapat empat ribu suku bangsa atau kelompok bangsa yang terikat oleh
pertalian ras, agama, kebudayaan, bahasa atau kasta. Sifat perkauman yaitu
hubungan keakraban dan dan kesetiaan kuat terhadap kaum sendi, ketimbang
kecurigaan atau permusuhan terhadap orang luar, sudah mewndarah daging dalam
kebudayaan India.
oikumenis muncul di India pada akhir abad
ke-19. Pada tahun 1887sekelompok orang Kristen India yang dipimpin kali Charan
Banerjee, meninggalkan gereja-gereja barat kemudian mendirikan gereja
persatuan, Calcutta Cristo Samaj. Tujuannya ialah tanpa dipengaruhi oleh
pemisahan-pemisahan kekristenan barat.
3.
Teologi India
Para
teologi Kristen sudah mengembangkan teologi konstektual India. Tekanan teologi
berubah secara beransur pada paroan ke
dua abad ke 20, dari usaha menwujudkan kebenaran Kristen dalam konsep-konsep
Hindhu ke dialog pluralis dangan suasana belajar mengajar penganut agama
Hindhu. Tidak semua ahli teoologi india menerima jawaban pluralistis. Thomas
mempwertahankan konsep “ inklusifisme Kristosentris”, yaitu bahwa Kristus
sedang bekerja di dsalam kosmos mempengaruhi kebudayaan dan agama.
Gereja di cina dan Taiwan
1.
Kekristenan Dan Revolusi
Banyak
orang Kristen cina menyambut kemenangan komunis
pada tahun 1949 sebagai jalan satu-satunya membebaskan Negara Cina dari penindasan imperialism
barat. Namun komunisme mengancam kekristenan dalam dua hal yang b ersifat
dasar. Pertama, komunisme berdasarkan materialism Marx, yang merupakan ideology
ateis. Semua agama dianggap obat bius rakyatatau alat golongan berkuasa untuk u
ntuk menindas rakyat kecil. Kedua, ternyata kekristenan berkaitan erat dengan
imperialism barat, sehingga dilawan sekuat-kuatnya oleh partai komunis.
2.
Gereja pada masa Mao Zedong
Ideology
Marxisme bersifat ateis, namun partai komunis dicina mempunyai kebijakan
mempersatukan Negara melalui barisan bersatu, berdasarkan konsep keselarasan
yang tertanam dalam kebudayaan Cina. Mao Zedong menentang dengan keras semua
pekabar injil barat karena mereka dianggap sebagai kaki tangan imperialism.
Akan tetapi ia menjanjikan kebebasan eribadah kepada orang cina beragama.
3.
Gereja di Cina 1976-1990
Mao Zedong
meninggal dunia pada bulan juli 1976. Bersamaan dengan itu pada bulan oktober
“gerombolan empat orang”, golongan sayap kiritereksroim, jatuh. Kepemimpinannya
digantikan oleh Deng Xiaoping dan kebijakan Mao Zedong sedikit demi sedikit di
putarbalikan. Pemerintah menekankan pemerintahan ekonomi. Partai komunis cina
kembali mengikuti kebijakan barisan bersatu, yaitu bersikap toleran terhadap
agama-agama sedunia, walaupun tetap bersikap keras terhadap ketahyulan feudal.
4.
Taiwan
Selama dua abad pulau Taiwan termasuk propinsi Fukien,
kemudian diserahkan kepada Jepang pada tahun 1895, kemudian dikembalikan kepada
negeri Cina sesudah perqang dunia II.
Pada tahun 1949 Jiang Kaisek melarikan diri dari partai komunis mengungsi
kepulau Taiwan, bersama dengan pemerintahan nasionalis Koumintang. Lebih dari
seratus orang baik tentara maupun pengungsi lain, lari daari tanah daratan cina
ke Taiwan. Mereka menduduki kota Taipei dan lima mkota besarlain.
Penduduk asli Taiwan terdiri dari
sepuluh suku kecil, yang berangsur-angsur pindah kedaerah pengunungan dengan
datangnya gelombang pendatang dari Cina. Suku Hakka 10 % penduduk Taiwan pada
tahun 1985 berasal dari Cina utara. Suku cina Minan, disebut suku Taiwan 75 %
penduduk pada tahun 1985.
Kekristenan di Jepang dan Korea
1.
Kekristenan dijepang
Kekristenan
di Jepang berkembang sejak tahun 1945 dalam dua konteks yang berbeda, yaitu
konteks pendirian dan kemakmuran. Bangsa jepang menderi ta di sebabkan bom
Tom yang dijatuhkan di kota Hirosima
Nagasaki. Gereja Kristen di jepang
ditetapkan pemerintah pada tahun 1941. Pada tahun 1970 gereja-gereja di
Jepang tergoncang oleh kontroversi mengenai pameran sedunia di Osaka.
2.
Teologi jepang
Perkembangan
teologi Jepang mencerminkan keadaan Jepang yang terus berubah sejak tahun 1945
dari penderitaan mengarah kekemajuan materi yang cepat. Kitamori kajoh lahir
pada tahun 1961, menjadi Kristen pada masa remaja dan masuk gereja Lutheran.
Orang Kristen dipangil untuk ikut serta
dalam penderitaan sebagai lambing persatuan dengan Tuhan dan sebagai
pelayan kepada dunia. Menurut Kitamori Penderitaan manusia menjadi lambing
penderitaan Allah, melambangkan penderitaan Llah secara unik.
3.
Gereja di korea selatan
Gereja
disini bebas untuk memberitakan injil, sehingga mengalami perkembangan pesat.
Disebabkan oleh penderitaan luar biasa umat Kristen sebelum 1945, ketika imam
jemaat di murnikan dan gereja di identikkan dengan nasionalisme Korea.
4.
Gereja di korea utara
Negara
komunis, menghadapi penganiayaan yang sangat kejam.
Kekristenan
di Thailand dan Burma
1.
Gereja Di Thailand
Pada tanggal 24
juni 1939, Negara siam mengubah namanya menjadi Thailand. Istilah Thai berarti
bebas atau merdeka. Bendera Thailand di pakai sejak tahun 1927 berwarna tiga:
merah melambangkan Negara Thai, putih melambangkan agama Budha, biru
melambangkan kerajaan. Thailand merupakan pusat pembaruan agama Budha Theravada. Agama Budha adlah agama Negara,
menurut UUD Negara Thailand, namun dujamin kebebasan beragama bagi agama lain.
2.
Pekabaran Injil dan perkembangan Gereja
Negara Thailand
lebih terbuka untuk menerima agama Kristen. Pembaharuan rohani lebih terbuka
dengan Negara Thailand utara. Banyak
orang Kristen memakai waktu senggangnya untuk mengabarkan Injil di lingkungannya.
Akibatnya gereja berkembang baik kerohaniannya maupun jumlahnya. Pekabaran
Injil melalui kelompok doa juga berhasil di Thailand utara. Membentuk kelompok
doa kecil di rumah sakit kemudian berkembang menjadi jemaat dewasa.
3.
Kekristenan di Burma
Bendera Burma
bwrwarna kuning, hijau dan merah melambangkanjubah Sangka, tanah dan rakyat.
Persatua Burma merupakan hasil kompromi. Negara itu terdiri dari 7 negara bagian yang kebanyakan penduduknya adlah suku-suku dan tujuh provinsi yang
kebanyakan penduduknya orang Burma.
4.
Pertumbuhan gereja di Burma
Meskipun
menghadapi banyak tantangan, gereja di Burma berhasil berkembang pada paroan
kedua pada abad ke-20, terutama di suku-suku pengunungan. UUD Burma mengakui kebebasan beragama, maka
gereja-gereja tidak segan untuk mengabarkan Injil , termasuk mengutus
pneginjil-pengijil lintas budaya. Pendeta-pendeta dengan tim penginjilnya pada
musim kemarau mengabarkan Injil.
Kekristenan di Malaisya dan Singapura
1.
Malaysia
Agama Islam
merupakan agama Negara Malaysia. Malaysia barat dibagi dalam Sembilan negaradan
setiap Negara dipimpin oleh sultan atau raja yang beragama Islam. Pada tahun
1963 beberapa usaha perlindungan dimasukkan kedalam undang-undang dasar supaya
terjamin kebebasan beragama di Malaysia
timur. Suku bangsa Malaysia mudah
meledak. Dan mereka membantu orang Melayu, yamng termasuk golongan ekonomi
rendah dengan kebijakan diskriminasi positif dilapanganh pendidikan dan pekerjaan. Akibat akebijakan
itu orang Cina dan India yang pada
umumnya termasuk golongan menengah yang berada merasa tersinggung.
2.
Perkembangan kekristenan di Malaysia
a. Kemandirian,
proses kemandirian terpaksa di percepat
oleh karena peraturan sepuluh tahun yantg ditentukan oleh pemerintah pada
tahun 1966. Setiap pekabar injil asing hanya boleh boleh mendapat visa sepuluh
tahun.
b. Pembaharuan
rohani dan gerakan kharismatik, umat islam di Malaysia semakin agresif, orang
bukan melayu juga mengal;ami perkembangan
dan pembaharuan rohani melalui agama masing-masing. Pembaharuan rohani merupakan cirri khas
gereja Malaysia timur. Pada tahun1973 pertemuan paskah di pengunungan Bario, di
daerah perbatasan dengan Kalimantan, meletuskan masa kebangunan rohani di antara
siswa-siswi dari suku Kelabit.
c. OIkumenisme,
agama Malaysia merasa perlu bersatu, melalu konferenmsi dan buku-buku badan
penasihat. Dan segala dewan belum bersatu untuk mempersatukan orang bkristen
Malaysia sebagaimana upaya pengislaman di lancarkan pemerintah berdampak
mempersatukan agama Kristen.
3.
Perkembangan kekristenan di Singapura
Singapura
menjamin kebebasan beragama, bahkanb pemerintah mendukung agama sebagai
penjamin etika yang baik dalam masyarakat yang semakin kaya dan bersifat
materialis. Pada tahun 1965 singapura
berpisah dari federasi Malaysia. Dengan bertumpu pada sumber-sumbernya sendiri
menjalankan program intensif industrialisasi, pendidikanm dan pembangunan
perumahan. Gerakan kharismatik di singapura. Siding jemaat Allah masuk
sIngapura pada tahun 1928 dan sudah mendirikan 11 jemaat hingga tahun 1970.
Pada tahun 1985 jumlah anggota siding jemaat Allah 8.300, sedangkan pada tahun
1990 mencapai 11.000. Umat Kristen disingapura semangat sekali dalam
mengabarkan injil, baik didalam negeri maupun di dalam negeri. Pada tahun 1990
terdapat 16 tempat pendidikan teologi di singapura, yakni STT, sekolah Alkitab, sekolah penginjilan
lintas budaya.
Kekristenan di Filipina
Gerakan Injil dan pertumbuhan Gereja
Setelah
perang dun ia II para penkabar injil dari berbnagai badan misi berbondong-bondongmasuk
Filipina. Sebagian dari mereka adalah pengungsi dari Cina. Siding jemaat Allah
masuk di Filipina pada tahun 1926, namun
baru pada tahun1953 mengalami perkembangan, akibat penyembuhan seorang tahanan,
Clarita Villaneuva, 17 tahun. Selama di penjara mengalami peristiwa yang agak
ganjil, ia dipukuli oleh setan-setan. Peristiwa itu dilaporkan kepada pendeta
Lesterdan melalui kuasa doa akhirnya dapat mengusir setan-setan itu.
Sedjarah
gereja Filipina harus dipahami dalam konteks pengaruh kuat Amerika, masalah
ekonomi yang semakin meningkat. Filipina merupakan Negara katolik, maka gereja
katolik roma berpengaruh dalam bidang politik. Pada pemerintahan Marcos jumlah
oranbg katolik yang melawan pemerintah semakin meningkat, pada tahun 1986 peranan
Kardinal Sin menentukan jatuhnya Marcos
dan pemilihan Corason Aquino sebagai presiden.