Senin, 20 Februari 2012

manfaat belajar psikologi


                              


MANFAAT BELAJAR PSIKOLOGI BAGI MAHASISWA TEOLOGI


Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan
Mata Kuliah Psikologi Umum I




Nama: Marlina
NIM: 010-562


SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH
Jakarta
2011



DAFTAR ISI
BAB I:                        PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.    Tujuan

BAB II:          MANFAAT BELAJAR PSIKOLOGI BAGI MAHASISWA TEOLOGI
A.    Pengertian Psikologi
B.     Penyebab Atau Sumber Dari Adanya Psikologi
C.    Fungsi Psikologi
D.    Macam-macam Psikologi
E.     Hubungan Psikologi Dengan teologi

BAB III:         PENUTUP

A.    Kesimpulan
B.     Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Penulis akan membahas “Manfaat Belajar Psikologi Bagi Mahasiswa Teologi” didalam masyarakat kita ini seorang mahasiswa tologi sangat penting mempelajari psikologi karena bukan hanya tentang agama saja yang dibahas, tetapi ilmu jiwa atau imu setiap para pelopor. Mahasiswa sangat membutuhkan pengetahuan  psikologi supaya mereka bisa melayani di masyarakat umum bukan hanya untuk yang bersifat rohani, tapi juga bersifat untuk jasmani semua mahasiswa membutuhkan semua pengetahuan baik dalam teologi maupun ilmu-ilmu lainnya untuk keperluan bersama.
Daerah yang meliputi psikologi itu sangat luas, penuh rahasia, misterius sifatnya, sekaligus juga sangat menantang minat manusia untuk menyelidikinya. Psikologi tidak hanya disebabkan oleh tingkah laku manusia, kesadaran dan ketidak sadaran dari sederhana sampai ke yang lebih tinggi serta gejala-gejala jasmani-rokhani.
B.     Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis hanya mengupas sebagian dari judul makalah tersebut, karena penulis tidak begitu mampu untuk mengali lebih banyak lagi atau hanya kulit luar saja dari judul tersebut. Dan buku ini juga sangat banyak sehingga pembaca tidak terlalu masu lebih dalam lagi dipembahasan judul.
C.    Tujuan
Tujuannya untuk memenuhi persyaratan dari mata kuliah yang bersangkutan atau untuk menambah nilai yang kurang dari tugas-tugas yang tertinggal atau juga untuk menambah wawasan dalam membuat makalah atau karia tulis. Serta untuk para pembaca agar mereka dapat membacanya tanpa mencari buku-buku yang sebagai pendukung pembuat makalah.


BAB II
MANFAAT BELAJAR PSIKOLOGI BAGI MAHASISWA TEOLOGI
A.    Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “psyche” dan “logos”. Logos berarti nalar, logika, ilmu, sedangkan psyche berarti jiwa. Jadi psikologi berarti ilu jiwa. Menurut Carl Gustav Jung (1875-1961) ilmu tentang sesuatu yang bernyawa.[1] Dan ada juga yang berpendapat bahwa psikologi dipandang sebagai ilmu yang mempelajari perilaku (J.W. Watson).[2]
Beberapa devinisi tentang Psikologi dikemukakan dibawah ini antara lain:
Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang aktivitas manusia (behaviorisme radikal).
1.      Psikologi adalah Ilmu yang mempelajari sifat hakikat dan hidup jiwa manusia (plato).
2.      Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kesadaran atau gejala-gejala kesadaran (aliran ilmu-ilmu pengetahuan alam/empiris).
3.      Psikologi adalah ilmu yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dalam nama individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya. (Robert S.).[3]

B.     Penyebab Atau Sumber Dari Adanya Psikologi
1.      Emosi : adalah perasaan manusia yang tidak terbatas yang berhubungan dengan orang disekitar kita.
w. Wundt menguraikan jenis-jenis emosi antara lain:
1. Lust-unlust (senang-tak senang)
2. Spannung-Losung (tegang-tak tegang)
3. Erregung-borubigung (semangat-tenang)
Emosi yang sangat mendalam menyebabkan marah atau sangat takut sehingga menyebabkan badan yang sangat  tinggi, sehingga kita sukar untuk membedakan marah atau takut.  Pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar.
2.      Frustasi adalah suatu keadaan dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya kepuasaan atau suatu tujuan akibat adanya halangan atau rintangan dalam usaha mencapai kepuasaan atau  tujuannya. Jenis-jenis Frustasi antara lain: Frustasi lingkungan yang disebabkan oleh halangan atau rintangan yang terdapat dalam lingkungan, Frustasi pribadi yang tumbuh dari ketidakmampuan orang itu sendiri dalam mencapai tujuan, Frustasi konflik disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri seseorang.

3.      Cemburu adalah bentuk  khusus dari kekuatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari orang lain. [4]
C.     Fungsi  psikologi
Beberapa fungsi Psikologi antara lain:
1. Motif, ialah periliku yang berkaitan dengan pencapaian tujuan. Dan motif itu sendiri ada dua macam, yaitu : motif fisik dan motif psikis. Motif fisik yaitu motif yang berkaitan dengan penapaian fisik, seperti lapar, haus, seksual, keibuan (hormone prolaktin), penyesuaian temperatur (memakai baju yang tipis atau yang tebal). Sedangkan motif psikis yaitu motif yang berkaitan dengan target.
 2. Emosi adalah reaksi secara spontan terhadap ada nya rangsangan (Stimulan). Misalnya : sanang, marah, malu, iri, dengki, kecewa bahagia dan lain-lain.
3. Social adalah yang berkaitan atau berhubungan dengan hubungan kemanusian, seperti empati, simpati.
4. Moral adalah sesuatu yang berkaitan dengan kesedaran untuk taat kepada peraturan.
5. Estetika adalah kecenderungan untuk melakukan kerapian, kebersihan dan keindahan.seperti mandi, gosok gigi,mencuci dan lain-lain.
6. Agama adalah dorongan untuk berhubunga dengan Tuhan. Seperti sembahyang, mendekatkan diri kepada-Nya.[5]
D. Manfaat Belajar Psikologi
Factor-faktor yang mendorong orang dalam belajar antara lain:
Adanya sifat yang ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
1.      Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusiadan keinginan untuk selalu maju.
2.      Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman.
3.      Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi.
4.      Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.[6]
5.      Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar.

Faktor-faktor mempengaruhi prosee belajar antara lain:
1.      Waktu istrahat: khususnya kalau mempelajari sesuatu yang banyak, prlu disediakan waktu-waktu tertentu untuk istrahat. Dalam istrahat sebaiknya tidak banyak kegiatan yang menggangu pikiran sehingga bahan yang sudah dipelajari punya cukup kesempatan untuk menyerap atau mengingat.
2.      Pengetahuan tentang pelajaran yang dipelajari secara menyeluruh: lebih baik kalau pertama-tama kita p[elajari materi atau bahan yang ada secara keseluruhan dan baru selesai.[7]
D.    Hubungan Psikologi Dengan teologi
adalah sebuah disiplin akademis dan diterapkan melibatkan studi analitik dan ilmiah dari proses mental dan perilaku. Psychologists study such phenomena as perception, cognition, emotion, personality, behavior, and interpersonal relationships. Psikolog mempelajari fenomena seperti persepsi, kognisi, emosi, kepribadian, perilaku, dan hubungan interpersonal. Psychology also refers to the application of such knowledge to various spheres of human activity including issues related to daily life-eg family, education, and work-and the treatment of mental health problems. Psikologi juga mengacu pada penerapan pengetahuan tersebut untuk berbagai bidang kegiatan manusia termasuk masalah yang berkaitan dengan kehidupan keluarga-misalnya sehari-hari, pendidikan, dan pekerjaan-dan perawatan masalah kesehatan mental. Psychology attempts to understand the role these functions play in social behavior and in social dynamics, while incorporating the underlying physiological and neurological processes into its conceptions of mental functioning. Psikologi mencoba untuk memahami peran fungsi-fungsi ini bermain dalam perilaku sosial dan dalam dinamika sosial, sementara menggabungkan proses fisiologis dan neurologis yang mendasarinya menjadi konsepsi atas fungsi mental. Psychology includes many sub-fields of study and application concerned with such areas as human development, sports, health, industry, media, law, and transpersonal psychology. Psikologi mencakup banyak sub-bidang studi dan aplikasi yang bersangkutan dengan bidang-bidang seperti pembangunan manusia, olahraga, kesehatan, industri, media, hukum, dan psikologi transperson
Teologi adalah studi tentang  agama dari perspektif   agama. It has been defined as reasoned discourse  about God or the gods, or more generally about religion or spirituality. Telah didefinisikan sebagai wacana beralasan tentang Tuhan atau dewa-dewa,  atau lebih umum tentang agama atau spiritualitas. It can be contrasted with religious studies, which is the study of religion from a secular perspective. Hal ini dapat dibandingkan dengan studi   agama, yang mempelajari agama dari perspektif sekuler. Theologians use various forms of analysis and argument (philosophical, ethnographic, historical ) to help understand, explain, test, critique, defend or promote any of a myriad of religious topics. Teolog menggunakan berbagai bentuk analisis dan argumen (filsafat, etnografi, sejarah) untuk membantu memahami, menjelaskan, uji, kritik, mempertahankan atau mempromosikan salah satu dari berbagai topik agama. It might be undertaken to help the theologian: Ini mungkin dilakukan untuk membantu teolog.[8]






 

BAB III
                                                                    PENUTUP
A.    Kesimpulan

B.     Saran

















DAFTAR PUSTAKA
Sumadi Suriabrata. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Grafindo persada, 1984
Sarlito WirawanSarwono. Pengantar Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang, 1976
Tjitjik Hamidah, Diktat Psikologi Umum I. Jakarta:  untuk kalangan sendiri, 2009. Kartini-
            Kartono. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju, 1996
WWW.//HTTP//. Internet
                   


[1]Dra. Tjitjik Hamidah, M.SI, Diktat Psikologi Umum I. (Jakarta:  untuk kalangan sendiri, 2009) , hal 1
[2]Ibid,  Hal 15
[3]Dr. Kartini-Kartono. Psikologi Umum. (Bandung: Mandar Maju, 1996), hal 2
                [4]Dr Sarlito WirawanSarwono. Pengantar Psikologi. (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hal 52
[5]www.//http//. fungsi Psikologi
[6]Sumadi Suriabrata. Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: PT Grafindo persada, 1984), hal 236.
[7] Lop chit, l45.                        
[8]www.//http//. Psikologi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar